Mengenal Apa Itu FOMO dan Dampak Buruk yang Ditimbulkan
Mengenal Apa Itu FOMO dan Dampak Buruk yang Ditimbulkan
Jogja One Solution – Saat ini, hampir semua orang menjadi pengguna media sosial. Banyak manfaat yang ditularkan oleh media sosial mulai dari mempermudah komunikasi hingga memunculkan narasi-narasi bernas terkait informasi terkini. Media sosial kini tak hanya menciptakan kesenangan dengan interaksi luwes antarpenggunanya, tapi juga memicu opini publik dengan pengaruh besar. Meski manfaatnya sangat banyak, media sosial yang beragam jenis platformnya juga tak pelak menimbulkan dampak buruk bagi penggunanya. Satu di antaranya adalah FoMO. Yuk kita mengenal apa itu fomo dan dampak buruk yang ditimbulkan.
Apa Itu FOMO (Fear of Missing Out)?
Secara umum, FOMO adalah sebuah gangguan kesehatan mental yang menyebabkan seseorang terus menerus merasa “takut tertinggal” oleh informasi yang terus berkembang. Istilah penyebutan Fomo atau Fear Of Missing Out pertama kali dikemukaan oleh seorang ilmuwan asal Britania Raya bernama Dr. Andrew K. Przybylski pada tahun 2013, dan sejak saat itu sudah tercantum di kamus Oxford.
Dampak Buruk FOMO

Ada banyak dampak yang ditimbulkan dari fenomena FOMO (Fear Of Missing Out) dan mayoritas berdampak negatif untuk kesehatan mental. Seiring mulai banyaknya penelitian, FOMO juga disebut banyak dialami oleh kalangan generasi milenial atau yang lahir di antara tahun 1981-2000.
Tanda-tanda mulai terkena dampak dari FOMO juga lumayan beragam, salah satunya bisa dilihat dari kebiasaan seseorang dalam menghabiskan waktu selama berjaam-jam di depan layar smartphone atau komputer.
1. Dapat Mempengaruhi Kesehatan Mental
Di luar fenomena FOMO, kecemasan dan ketakutan akut sendiri sudah mampu mempengaruhi kondisi mental dan fisik seseorang. Nah, di era digital seperti sekarang tentu dampak yang ditimbulkan dari gangguan kecemasan menjadi semakin besar, karena saat ini akses media sosial sudah sangat mudah dijangkau oleh masyarakat.
Rasa ketakutan ini akan membuat seseorang cepat merasa lelah kurang konsentrasi dan insomnia atau sulit untuk tidur sesuai kebutuhan.
Adapun jika sindrom FOMO ini terus berjalan dalam jangka waktu lama, maka tubuh akan mengalami gangguan organ dalam mulai dari kesehatan jantung hingga kardiovaskuler.
2. Membawa Dampak Buruk Pada Hubungan Sosial
Tidak hanya mambawa dampak buruk untuk kesehatan, fenomena FOMO (Fear of Missing Out) juga mampu mempengaruhi hubugan sosial seseorang.
Naasnya, di era digital seperti sekarang tidak ada barier yang menjadi batasan seseorang untuk menjalin hubungan sosial. Sehingga damage (kerusakan) yang ditimbulkan dari gangguan FOMO bisa semakin besar karena tidak hanya mempengaruhi pergaulan offline tapi juga online.
Beberapa contoh perilaku yang bisa menyebabkan hubungan sosial semakin merenggang yakni, melontarkan kata-kata kasar, memberikan komentar yang tidak sepatutnya kepada seseorang, dan bertindak diluar norma-norma sosial. Selain bisa menyakiti hati dan perasaan seseorang, tindakan ini juga hanya akan menimbulkan penyesalan diri di masa yang akan datang.
3. Gangguan Finansial
Tidak dipungkiri lagi, sindrom FOMO adalah salah satu masalah yang menyebabkan perilaku konsumtif generasi milenial (generasi Y) semakin besar. Akibatnya, banyak orang yang terkena FOMO (Fear of Missing Out) mengalami kendala finansial karena sering kali membeli barang dan kebutuhan yang tidak bersifat urgent.

Parahnya, hal tersebut bahkan sering dilakukan hanya karena ingin mendapat pengakuan dari lingkungan sekitar. Contohnya, ketika teman-teman Anda ramai-ramai membeli sepeda, maka biasanya orang yang terkena FOMO juga bakal ikut-ikutan membeli sepeda baru. Hal ini dilakukan atas dasar ketakutan dan kecemasan bakal ketinggalan trend yang sedang berjalan.
Di sisi lain, aktivitas beli sepeda sendiri membutuhkan uang yang cukup lumayan, sementara kondisi finansial tiap orang tidak bisa di sama-ratakan. Terlebih dalam kondisi pandemi virus corona COVID-19 seperti sekarang ini. Uang yang ada lebih baik dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan dapur, atau untuk keperluan membeli web hosting dan nama domain agar bisnis bisa memiliki jangkauan lebih luas secara online.
Recommended Posts

Penjelasan Lengkap Tentang Social Network Analysis
Januari 25, 2021

CAA Rechecking Bug Kepada Pengguna Let’s Encrypt
Januari 25, 2021

Mengenal Apa Itu Docker dan Fitur-Fitur yang Dimilikinya
Januari 25, 2021